Kamis, 30 April 2015

Are you smoker ? Congrats!

Are you smoker ? Congrats! you've got the truth of cigarette that you couldn't be able live without.



The image is only Kh's illustration

Seorang Perokok ketika ditanya alasannya merokok tentu akan menjawab, "Abisan nikmat sih ..." atau "Buat ngilangin stress..." dan sebagainya. Jawaban yang polos, karena memang demikianlah keadaannya. Mereka tak kan pernah merasakan nyaman bahkan stress kalau tidak menggenggam benda kurus berjuluk "Tuhan 9cm".

Rokok sering kali dijadikan tujuan dari pelarian, sebagai tolak ukur kekerenan, menghangatkan kala kedinginan, atau sekedar “teman” dalam kesendirian. Beribu-ribu alasan orang untuk merokok, tetapi hanya ada satu jawaban kenapa
orang membeli “lintingan” daun tembakau untuk dibakar dan dihirup. KECANDUAN.

Dan zat yang sangat sukses membuat anda kecanduan itu bernama Nikotin. Berasal dari kata Nicotiana tabacum, yang merupakan nama latin tembakau. Pertama kali ditemukan pada tahun 1828 oleh ilmuan Jerman, Posselt dan Reimann, yang menganggap senyawa ini sebagai suatu racun yang kemudian mendapat penghargaan sebagai senyawa adiktif,  seseorang yang mulai
merokok dipastikan akan sangat susah untuk berhenti.

Lihat saja selain pada rokok, nikotin masih memiliki beberapa prestasi mengagumkan yang sudah teruji. Pada tahun 2010, sekelompok peneliti menyatakan bahwa nikotin pada rokok dapat diaplikasikan sebagai pestisida alami. Kemampuan “membunuh”nya telah diuji coba ke berbagai organisme seperti bakteri, cendawan, dan serangga dan memberikan hasil yang bagus.

Nikotin juga bukan merupakan satu-satunya senyawa yang terkandung di dalam rokok. Ada
Benzene dan formaldehid yang merupakan senyawa karsinogen yang berbahaya, arsen yang sering digunakan sebagai racun tikus, dan karbon monoksida, yang merupakan komponen utama pada asap rokok dan asap kendaraan, merupakan beberapa senyawa yang terdapat pada rokok.

Walhasil, sebenarnya rasa tidak nyaman, pusing atau stress yang dirasakan perokok sejati adalah efek kecanduan. Tepatnya 8 Detik setelah hisapan pertama, perokok mendapatkan rasa rileks fatamorgana yang sebetulnya adalah pemenuhan tuntutan nikotin pada syaraf otaknya. Itulah
hebatnya Nikotin, ia hanya memerlukan 8 detik untuk mencapai peredaran darah di otak.

- Nikotin dalam otak akan menstimulasi berbagai senyawa kimia neotransmiter dan hormon yang bertanggung jawab terhadap semua efek “penenang” bagi perokok.

- Acetylcholine dan norephineprine bertanggung jawab atas kepekaan dan peningkatan konsentrasi.

- beta-endorphine bertanggung jawab untuk perasaan tenang dan rileks.

- dopamine yang bertanggung jawab untuk perasaan senang dan gembira.
Senyawa ini akan terus-menerus dihasilkan oleh "penderita rokok" selama terdapat nikotin di dalam peredaran darah otaknya.

Adanya Zat adiktif pada rokok “memaksa” anda untuk mengonsumsinya secara terus-menerus. Zat inilah yang membuat perokok pemula menginginkan rokok yang kedua. Pada awalnya keinginan tersebut sangat kecil dan mudah sekali diabaikan tetapi memang disitulah letak Kekalahan Perokok Sejati.

Setelah itu keinginan untuk merokok yang ketiga menjadi semakin besar seiring bertambah
besarnya toleransi nikotin dalam otak. begitulah seterusnya, hingga sadar ataupun tidak, anda sebetulnya telah tertipu oleh benda kurus yang berukuran tidak lebih besar dari jari anda.

Kekalahan anda makin telak manakala Media massa turut mengaburkan pesan bahaya merokok dengan menampilkan iklan, film, atau media lain yang menunjukkabn kalau merokok itu keren, bagian dari gaya, bahkan menyiratkan pesan bahwa merokok itu baik bagi kesehatan. Prestasi anda betul betul bertekuk lutut dibawah benda bergelar Tuhan 9cm. Anda bahkan
tak berdaya untuk melawannya.

Tetapi tidak semua orang awalnya merokok karena kebodohannya sendiri, terpengaruh bujukan teman atau tertipu iklan rokok.

Demikian hebatnya rokok hingga membuat anda tak berdaya maka
Saya sepakat untuk memberi anda Selamat! Bisa jadi anda termasuk golongan yang ditangguhkan untuk melihat kedahsyatan hari kiamat karena kebiasaan anda lebih memilih rokok daripada makanan.

Kesimpulannya:
Anda sebenarnya tidak akan pernah menjadi Penderita Rokok bila anda tidak pernah memulainya. Percayalah...